Jumat, 22 September 2017

Serupa tapi tak sama, Jurus bikin Saham makin Merona

Metode Analisis Saham: Teknikal vs Fundamental

Ilustrasi Analisis Teknikal
Ilustrasi Analisis Fundamental
SAHAM seringkali diasosiasikan dengan instrumen investasi yang mahal dan rumit. Karena banyak orang merasa harus memiliki modal besar untuk bisa mendapatkan keuntungan. Juga dikatakan rumit, karena harus berkutat dengan angka-angka. Apalagi kalau harus mengamati perubahan harga pasar yang bergerak dinamis. Padahal hanya dengan idle cash yang minim serta memadukan analisis fundamental dan teknikal yang sebenarnya cukup mudah untuk dipelajari. Setiap orang bisa mengoleksi portofolio saham menjadi lebih ciamik. Tapi apasih perbedaan diantara keduanya? Yuk, simak artikel berikut ini yaa!
Metode analisis teknikal berupaya untuk mengidentifikasi pola dan tren atas harga suatu saham di pasar modal. Analisis teknikal berasumsi bahwa informasi nilai perusahaan tercermin dari harga saham tersebut. Sehingga fokus penilaian dengan menggunakan metode ini adalah statistika yang didasarkan pada pergerakan harga saham.
Para analis teknikal seringkali berupaya menemukan suatu pola tertentu dari pergerakan harga saham tersebut. Misalnya pola pembalikan yang sangat dikenal dengan istilah Inggris, head and shoulders. Pola ini berbentuk seperti kepala dan bahu manusia. Artinya terjadi pembalikan tren pasar dan terdapat sinyal jual saham. Analisis teknikal mempelajari pula berbagai pola seperti harga, volume, dan pergerakan rata-rata dari harga. Umumnya analisis teknikal banyak digunakan oleh investor yang ingin mengambil keuntungan jangka pendek atau yang sering dikenal dengan aktivitas trading.
Sedangkan metode analisis fundamental sendiri adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan. Analisis fundamental menitik beratkan pada data-data kunci dalam laporan keuangan perusahaan untuk dikalkulasi, apakah harga saham sudah diapresiasi secara akurat. Analisis fundamental merupakan metode analisis saham dengan menganalisa data-data atau informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan.
Laporan keuangan menjadi sumber utama dalam analisis ini termasuk penggunaan rasio-rasio saham seperti: laba per lembar saham atau earnings per share (EPS), price to earning ratio (PER), dan lain-lain (Fakhruddin & Hendy, 2008). Perubahan harga saham setiap waktu tidak dapat diprediksi apabila pelaku investasi, khususnya perusahaan, tidak melakukan suatu analisis secara fundamental.
Analisis yang paling sesuai dengan harga saham adalah analisis fundamental. Karena dengan analisis fundamental perusahaan, setiap individu akan memperhitungkan risiko dan harga saham yang telah terjadi maupun yang sedang terjadi. Analisis fundamental diperlukan untuk memperhitungkan risiko dan keuntungan tersebut yang bisa diterima berupa dividen yield maupun capital gain atas perbedaan harga beli dan harga jual saham.
            Analisis teknikal dan analisis fundamental umumnya memberikan hasil yang searah. Laporan keuangan yang dimiliki perusahaan menggambarkan kinerja perusahaan dan akan digunakan investor sebagai salah satu sumber informasi. Jika laporan keuangan perusahaan menginformasikan bahwa perusahaan mempunyai kinerja yang baik, tentu investor akan menanamkan modalnya diperusahaan tersebut.
            Perbedaan antara analisis fundamental dan analisis teknikal terletak pada faktor yang mendasari dalam melakukan penilaian saham. Analisis fundamental dilakukan berdasarkan faktor-faktor ekonomi dan industri yang mempengaruhi fundamental perusahaan. Adapun analisis teknikal dilakukan berdasarkan tren harga saham dari satu waktu ke waktu lainnya. Seringkali investor menggunakan analisis teknikal sebagai cara untuk melakukan penilaian waktu masuk (timing entry) dan waktu keluar (timing exit). Sehingga secara jangka panjang, analisis fundamental memberikan kontribusi keuntungan yang sesuai dengan risiko yang mungkin muncul. Serta secara jangka pendek, analisis teknikal berperan menentukan saat yang tepat untuk membeli atau menjual saham yang diinginkan oleh stockholders.

Referensi

Penulis            : Nia Anggraini
Editor             : Bayu Cahyadiputra

0 komentar:

Posting Komentar