Panduan Untuk
Pemula Dalam Investasi Dan Trading
Dunia investasi dan trading menjanjikan keuntungan
pada siapapun yang mau memasukinya. Tapi bila tidak hati-hati, kegiatan
investasi dan trading juga bisa mengakibatkan kerugian. Karena itu Anda perlu
belajar lebih dalam tentang investasi dan trading. Sebagai pemula, mungkin Anda
bingung apa saja yang harus diketahui dan dipelajari. Nah, artikel ini akan memberikan panduan untuk
pemula yang ingin terjun dalam dunia investasi dan trading.
Apa itu Investasi dan Trading ?
Seseorang yang melakukan
trading disebut trader. Sedangkan seseorang
yang melakukan
investasi disebut investor. Investasi dan
trading memiliki banyak kemiripan dan juga perbedaan. Persamaannya keduanya
sama-sama memperdagangkan sesuatu, kemudian dari selisih harga beli dan harga
jualnya didapatkan keuntungan atau profit. Bahkan bisa membuat
Anda lebih kaya. Yang membedakan
adalah jangka waktu, metode, dan tujuannya. Kalau investasi biasanya membeli
sesuatu dan disimpan dalam jangka waktu lama, bisa sampai bertahun-tahun.
Sedangkan trading biasanya memperdagangkan sesuatu dalam waktu singkat untuk
mendapatkan keuntungan jangka pendek. Trading juga
bisa menjadi profesi yang dikerjakan di rumah dan memberikan penghasilan rutin. Anda harus memilih: menjadi
trader atau investor.
Apa yang Diperdagangkan ?
Untuk
investasi, pilihannya bisa bermacam-macam.
Untuk kemudahan dan kepraktisan dalam investasi, biasanya orang-orang membeli saham. Sedangkan untuk
trading, pilihannya bisa lebih banyak lagi,
bisa saham, forex, emas, komoditas seperti minyak, dan juga indeks. Untuk pemula disarankan untuk memulai dengan saham
terlebih dahulu, daripada forex, emas, minyak, atau indeks.
Karena risiko di saham relatif lebih kecil dibanding yang lain.
Bagaimana Cara Investasi dan
Trading ?
Sebelum investasi atau trading
betulan, Anda bisa mencoba Simulasi
Trading Saham Online Gratis atau belajar di
Galeri Investasi. Setelah itu, bila ingin melakukan investasi atau trading
dengan uang betulan, Anda harus memilih dan
menjadi salah satu nasabah sekuritas saham. sekuritas
ini berperan sebagai pialang atau perantara yang menjembatani antara pembeli
dan penjual di pasar keuangan. Untuk membeli atau
menjual saham bisa dilakukan secara online
dengan bantuan software.
Apa Saja Resiko Invetasi dan
Trading ?
Secara legal, investasi di
bursa saham Indonesia dijamin oleh pemerintah.
Ada undang-undang yang mengatur investasi saham di Indonesia. Walaupun begitu,
setiap kegiatan investasi atau trading tetap memiliki risiko. Seorang investor
atau trader bisa mengalami kerugian, misalnya akibat harga saham yang dibelinya
turun. Tidak Mau
Rugi? Jangan Jadi Trader! Risiko melakukan
trading lebih besar dibandingkan dengan investasi. Apalagi kalau Anda belum
berpengalaman dan kemudian langsung trading forex, emas, minyak atau indeks. Sekali lagi untuk pemula, disarankan
investasi atau trading saham dahulu.
Apakah Saya Akan Berhasil dalam Invesatasi atau Trading ?
Mungkin Anda merasa bahwa investasi hanya bisa dilakukan oleh orang yang
pintar. Pada kenyataannya tidak. Semua orang bisa berhasil dalam investasi.
Bahkan IQ tinggi tidak menjamin
keberhasilan investasi. Perlu Anda ketahui, orang biasa juga bisa sukses
berinvestasi saham, asal mau belajar.
Apa yang Harus Saya Pelajari ?
Investasi dan trading adalah kegiatan yang berbeda. Karena itu, perlu metode
yang berbeda pula. Investor biasanya menggunakan Analisis
Fundamental untuk memilih saham yang kondisi keuangannya baik.
Sedangkan trader umumnya menggunakan Analisis
Teknikal untuk membaca grafik harga.
Mengapa Investasi atau Trader Bisa Rugi ?
Mempelajari Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal saja tidak cukup. Ada
berbagai Elemen Penentu Kesuksesan Trading. Faktor
yang biasanya dilupakan orang adalah Psikologi Trading . Setiap
investasi dan trading pasti melibatkan emosi. Kita bisa menjadi serakah dan
takut. Emosi yang tidak terjaga tersebut
bisa merugikan investasi yang kita lakukan, misalnya menjadi sangat berspekulasi. Kita juga
bisa tidak sabar, tidak disiplin. Padahal Sukses Investasi Saham Perlu Ilmu
Tingkat Tinggi: yaitu Sabar
Tips Berinvestasi
Saham Bagi Investor Pemula
1. Mulai dengan modal tidak
terlalu besar. Jika Anda belum terlalu mengenal pasar saham, disarankan untuk memulai
dengan modal minimal terlebih dahulu. Tujuannya bila salah langkah, kerugian
yang diderita tidak terlalu besar. Tujuan lainnya adalah untuk proses belajar.
Anda perlu membiasakan diri pada software untuk jual beli saham, belajar
analisis saham dan sebagainya dan semua itu perlu waktu. Jika sudah mantap,
silakan menambah modal Anda.
2. Beli saham yang
berfundamental baik. Biasanya adalah saham blue chip. Cirinya perusahaan ini dikenal publik, punya usaha yang
jelas, produknya laku di pasaran, tidak banyak utang, manajemen transparan dan
sebagainya. Jangan tergiur untuk membeli saham gorengan yang pergerakan
harganya tidak jelas sebabnya. Mengapa memilih saham blue chip? Saat pasar saham terkoreksi, saham blue chip juga
terkoreksi, tetapi setelah pasar saham pulih, saham blue chip juga yang
bergerak naik lebih dulu dan lebih cepat dari yang lain.
3. Lakukan diversifikasi. Belilah beberapa jenis saham untuk membagi risiko.
Memiliki banyak saham memiliki risiko kerugian lebih kecil dari pada membeli
hanya satu jenis saham. Jika satu saham berkinerja turun, kemungkinan saham
lain bisa naik. Don't put all your eggs
in one basket.
4.
Belajar melakukan analisis. Anda perlu
mengetahui cara analisis saham untuk menentukan keputusan jual atau beli saham.
Ada dua cara analisis yang umum dilakukan, yaitu Analisis Teknikal, dan
Analisis Teknikal. Anda bisa membaca buku Analisis Teknikal Untuk Profit
Maksimal dan Analisis Fundamental Saham untuk
mengetahui masing-masing analisis tersebut lebih lanjut.
5. Fokus pada jangka panjang. Pasar
saham sangat berisiko dalam jangka pendek karena fluktuatif. Namun akan lebih
aman dalam jangka panjang. Semakin lama investasi, semakin besar tingkat
keuntungan.
6.
Lakukan analisis dan review
portofolio secara berkala. Bisa setiap 3 bulan sekali, 6 bulan sekali, atau
setahun sekali. Jika ada saham yang kurang bagus kinerjanya, misalnya produknya
gagal di pasaran, merugi, dan sebagainya bisa diganti dengan saham lain yang
lebih baik.
Writen by : Rian & Muren
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar