Kamis, 10 November 2016

SEHAT DULU, INVESTASI KEMUDIAN

Minimum investasi di reksa dana (mulai dari Rp.100.000) telah membuat instrumen ini bisa sukses di semua kalangan di Indonesia. Sampai – sampai ada masukan, bahkan tukang becak pun bisa berinvestasi asalkan mau menyisihkan uang rokoknya dalam 1 bulan. Meski demikian, sebelum berinvetasi investor seharusnya melakukan self assessment apakah dia siap berinvestasi di reksa dana.
Kesiapan untuk berinvestasi pada reksa dana tidak di tentukan oleh berapa besar uang yang di miliki pada saat ini. Oleh karena itu, memiliki uang kas diatas saldo minimum investasi tidak menjadi suatu keharusan bahwa seorang investor pasti siap menjadi investor reksa dana. Untuk menjadi investor reksa dana, seseorang harus “Sehat secara Keuangan”.
Defnisi sehat secara keuangan tidak di tentukan dari seberapa banyak jumlah uang dimiliki seseorang, tetapi juga dari mana asalnya, apakah dari hutang, pinjaman lain atau memang hasil tabungan. Gaji boleh besar, tetapi apakah pengeluaran juga besar? Apakah seseorang sehat secara finansial dapat dimketahui dari hasil Fincial Check Up.
Financial Check Up berbeda dengan profil resiko ataupun data kondisi keuangan yang anda isi pada saat membuka rekening reksa dana. Profil risiko bertujuan untuk menunjukan jenis reksa dana seperti apa yang cocok untuk anda , sementara data yang terdapat pada formulir pembukaan rekening hanya bersifat infomasional.
Financial Check Up dilakukan dengan cara mengukur rasio-rasio keuangan seseorang, kemudian membandingkannya dengan rasio standar. Apabila asio keuangan pribdi seseorang sama atau lebih baik di bandingkan dengan rasio stantar, orang itu akan “Sehat secara Keuangan” dan siap menjadi investor.
Ada 4 rasio yang di gunakan dalam Financial Check Up, yaitu :
1. Rasio Utang Konsumtif
Diperoleh dari Total Utang Konsumtif/Total Pendapatan Bulanan
Yang termasuk utang konsumtif antara lain utang/kredit tanpa agunan. Standar untuk rasio ini adalah 0% . Rasio ini menjadi rasio utama dalam menetukan apakah seseorang itu sehat atau tidak. Jika sesorang memiliki utang konsumtif untuk dana apapun, orang tersebut tidak seha secara keuangand dan tidak layak menjadi investor.
2. Rasio Cicilan
Diperoleh dari Total Cicilan Bulanan/Total Pendapatan Tetap Bulanan
Yang termasuk Cicilan Bulanan antara lain cicilan KPR, cicilan motor, cicilan apartemen dan cicilan lainya. Total Cicilan bulanan adalah komponen berdasarkan yang sifatnya tetap. Jika penghasilan seseorang terdiri atas gaji yang tetap dan komisi yang variabel, hanya gaji tetap yang di gunakan. Standar untuk rasio ini adalah < 30%.
Poin rasio ini adalah yang memiliki utang (yang bukan konsumtif) boleh menjadi investor investasi dan bisa dikatakan sehat secara keuangan. Batas rasio untuk dikatakan sehat adalah di bawah 30%.
3. Rasio Dana Darurat
Diperoleh dari Total Aset Likuid/Total Biaya Tetap Bulanan
Yang termasuk Aset Likuid antalain dana kas, tabungan, deposito, giro. Total Biaya Tetap Bulanan terdiri atas seluruh pengeluaran yang sifatnya tetap setiap bulan,seperti biaya sewa ,biaya listrik/air , cicilan-cicilan ,biaya makan da minum, uang sekolah anak, dan biaya lainnya yang tidak dapat di hemat lagi. Standar untuk rasio ini adalah 6 kali untuk lajang dan 12 kali untuk pasanga yang telah berkeluarga.
Situasi darurat tidak dapat di prediksi oleh setiap orang. Bayangkan jika anda tiba-tiba membutuhkan dana besar karena ada kerabat yang mengalami musibah, sementara pada saat yang sama seluruh uang anda di tempatkan di reksa dana saham. Kebetuln pula bursa saham sedang dalam periode rendah-rendahnya ditahun 2008. Dengan memiliki dana yang cukup investor akan terbebas dalam situasi harus mencairkan dananya pada saat situasi investasi sedang kurang baik.
4. Rasio Biaya terhadap Pendapatan
 Di peroleh dari Total Biaya Bulanan/ Total Pendapatan Tetap Bulanan
Standar untuk rasio ini adalah < 1 . rasio menyikapi gaya hidup seseorang. Gaya hidup yang sehat adalah gaya hidup yang muncul karena seluruh pengeluaran yang sifatnya tetap dapat di cover dari pendapatan yang sifatnya tetap juga. Apabila memiliki rasio > 1 ,berarti gaya hidup anada terlalu “tinggi” dan untuk itu perlu dilakukan penyesuaian. Cara yang dapat di lakukan misalnya mengubah pendapata variabel menjadi pendapatan tetap, seperti meminta kenaikan gaji, atau berusaha hemat dengan menurunkan pengeluaran yang sifatnya tetap.

Rasio Kesehatan Keuangan untuk Financial Check Up
Rasio Keuangan
Indikator Sehat
Rasio Utang Konsumtif
0%
Rasio Cicilan Utang Produktif
Maksimal  30% - 40%
Rasio Dana Darurat
Minimal 3 kali
Rasio Biaya terhadap Pendapatan
Maksimal 0.9

Investasi reksa dana bukanlah investasi yang memberikan jaminan kepstian hasil, ada risiko naik turunnya harga yang akan di pahami dan akan di hadapi investor. Pada saat menghadapi ketidakpastian harga, penting sekali untuk investor untuk mengambil keputusan dengan tenang. Jika investor berada dalam kondisi keuangan yang tidak baik ada kemungkinan investor mengambil keputusan yang salah. Sebagai ilustrasi, misalnya investor dihadapkan pada kondisi harga saham yang sedang turun. Pada saat bersamaan, investor tersebut terpaksa menjual reksa dana karena kekurangan dana untuk membayar total cicilan kartu kreditnya yang sudah jatuh tempo.
Financial Check Up perlu didilakukan secara periodik palingt tidak 6 bulan sekali. Selain itu pada saat investor akan mengambil keputusan keuangan yang sifatnya penting, seperti mengambil KPR, KTA, pengeluaran dalam jumlah besar, liburan jauh, pernikahan, dan biaya rumah sakit, lakukanlah Financial Check Up. Jika kebutuhan bersifat urgen sehingga tidak ada piliha lain, review dilakukan setelah keputusan tersebut di ambil sambil mencari cara untuk memperbaiki kondisi keuangan agar sehat kembali.
Kesiapan investasi merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh investor sebelum berinvestasi. Jangan terburu-buru mengambil keputusan, jngan pula terbuai untuk berinvestasi hanya karena iming-iming reksa dana tersebut memberikan return yang tinggi dimasa lalu.
Jadi para investor sebelum melakukan pendaftaran dan pembuatan rekening di reksa dana sebaiknya memahami terdahulu naik turunnya harga saham di reksa dana agar tidak salah dalam mengambil keputusan ketika dihadapkan disituasi periode tertentu. Kesehatan keuangan menjadi kunci utama investor dalam melakukan investasi saham di reksa dana, selain kesehatan keuangan kesiapan mental investor juga mempengaruhi kegiatan dalam investasi saham, dimana jika seandainya investor salah dalam mengambil keputusan maka hasil yang di peroleh tidak akan sesuai dengan apa yang di inginkan/harapkan.
Dana yang digunakan untuk berinvestasi saham di sarankan adalah dana lebih dari biaya tetap bulanan. Karena jika bercampur baur dengan dana yang bersifat tetap maka akan terjadinya kegelisahan aktivitas investor karena berkurangnya dana untuk kebutuhan yang bersifat  tetap dan mengakibatkan pinjaman kredit terhadap bank. Maka dari itu investor harus melakukan Financial Check Up secara rutin agar dapat membuat planing untuk investasi saham selanjutnya yang akan di lakukan agar hasil yang di dapat sesuai dengan keinginan yang di inginkan oleh investor.




Berakit-rakit kehulu,berenang-renang ketepian.
Bikin sehat keuangan dulu,  investasi reksa dana kemudian.




Sumber : Rudiayanto.2013.Sukses Financial dengan Reksa Dana.Jakarta: Gramedia.

Written by : Cintia Rahmawati

0 komentar:

Posting Komentar