Minimum
investasi di reksa dana (mulai dari Rp.100.000) telah membuat instrumen ini
bisa sukses di semua kalangan di Indonesia. Sampai – sampai ada masukan, bahkan
tukang becak pun bisa berinvestasi asalkan mau menyisihkan uang rokoknya dalam
1 bulan. Meski demikian, sebelum berinvetasi investor seharusnya melakukan self assessment apakah dia siap
berinvestasi di reksa dana.
Kesiapan
untuk berinvestasi pada reksa dana tidak di tentukan oleh berapa besar uang
yang di miliki pada saat ini. Oleh karena itu, memiliki uang kas diatas saldo
minimum investasi tidak menjadi suatu keharusan bahwa seorang investor pasti
siap menjadi investor reksa dana. Untuk menjadi investor reksa dana, seseorang
harus “Sehat secara Keuangan”.
Defnisi
sehat secara keuangan tidak di tentukan dari seberapa banyak jumlah uang
dimiliki seseorang, tetapi juga dari mana asalnya, apakah dari hutang, pinjaman
lain atau memang hasil tabungan. Gaji boleh besar, tetapi apakah pengeluaran
juga besar? Apakah seseorang sehat secara finansial dapat dimketahui dari hasil
Fincial Check Up.
Financial Check Up
berbeda dengan profil resiko ataupun data kondisi keuangan yang anda isi pada
saat membuka rekening reksa dana. Profil risiko bertujuan untuk menunjukan
jenis reksa dana seperti apa yang cocok untuk anda , sementara data yang
terdapat pada formulir pembukaan rekening hanya bersifat infomasional.
Financial Check Up
dilakukan dengan cara mengukur rasio-rasio keuangan seseorang, kemudian
membandingkannya dengan rasio standar. Apabila asio keuangan pribdi seseorang
sama atau lebih baik di bandingkan dengan rasio stantar, orang itu akan “Sehat
secara Keuangan” dan siap menjadi investor.
Ada 4 rasio yang di
gunakan dalam Financial Check Up,
yaitu :
1.
Rasio Utang Konsumtif
Diperoleh dari Total
Utang Konsumtif/Total Pendapatan Bulanan
Yang termasuk utang
konsumtif antara lain utang/kredit tanpa agunan. Standar untuk rasio ini adalah
0% . Rasio ini menjadi rasio utama dalam menetukan apakah seseorang itu sehat
atau tidak. Jika sesorang memiliki utang konsumtif untuk dana apapun, orang
tersebut tidak seha secara keuangand dan tidak layak menjadi investor.
2.
Rasio Cicilan
Diperoleh dari Total
Cicilan Bulanan/Total Pendapatan Tetap Bulanan
Yang termasuk Cicilan
Bulanan antara lain cicilan KPR, cicilan motor, cicilan apartemen dan cicilan
lainya. Total Cicilan bulanan adalah komponen berdasarkan yang sifatnya tetap.
Jika penghasilan seseorang terdiri atas gaji yang tetap dan komisi yang
variabel, hanya gaji tetap yang di gunakan. Standar untuk rasio ini adalah <
30%.
Poin rasio ini adalah
yang memiliki utang (yang bukan konsumtif) boleh menjadi investor investasi dan
bisa dikatakan sehat secara keuangan. Batas rasio untuk dikatakan sehat adalah
di bawah 30%.
3.
Rasio Dana Darurat
Diperoleh dari Total
Aset Likuid/Total Biaya Tetap Bulanan
Yang termasuk Aset
Likuid antalain dana kas, tabungan, deposito, giro. Total Biaya Tetap Bulanan
terdiri atas seluruh pengeluaran yang sifatnya tetap setiap bulan,seperti biaya
sewa ,biaya listrik/air , cicilan-cicilan ,biaya makan da minum, uang sekolah
anak, dan biaya lainnya yang tidak dapat di hemat lagi. Standar untuk rasio ini
adalah 6 kali untuk lajang dan 12 kali untuk pasanga yang telah berkeluarga.
Situasi darurat tidak
dapat di prediksi oleh setiap orang. Bayangkan jika anda tiba-tiba membutuhkan
dana besar karena ada kerabat yang mengalami musibah, sementara pada saat yang
sama seluruh uang anda di tempatkan di reksa dana saham. Kebetuln pula bursa
saham sedang dalam periode rendah-rendahnya ditahun 2008. Dengan memiliki dana
yang cukup investor akan terbebas dalam situasi harus mencairkan dananya pada
saat situasi investasi sedang kurang baik.
4.
Rasio Biaya terhadap Pendapatan
Di peroleh dari Total Biaya Bulanan/ Total
Pendapatan Tetap Bulanan
Standar untuk rasio ini
adalah < 1 . rasio menyikapi gaya hidup seseorang. Gaya hidup yang sehat
adalah gaya hidup yang muncul karena seluruh pengeluaran yang sifatnya tetap
dapat di cover dari pendapatan yang
sifatnya tetap juga. Apabila memiliki rasio > 1 ,berarti gaya hidup anada
terlalu “tinggi” dan untuk itu perlu dilakukan penyesuaian. Cara yang dapat di
lakukan misalnya mengubah pendapata variabel menjadi pendapatan tetap, seperti
meminta kenaikan gaji, atau berusaha hemat dengan menurunkan pengeluaran yang
sifatnya tetap.
Rasio
Kesehatan Keuangan untuk Financial Check Up
Rasio Keuangan
|
Indikator
Sehat
|
Rasio
Utang Konsumtif
|
0%
|
Rasio
Cicilan Utang Produktif
|
Maksimal 30% - 40%
|
Rasio
Dana Darurat
|
Minimal
3 kali
|
Rasio
Biaya terhadap Pendapatan
|
Maksimal
0.9
|
Investasi
reksa dana bukanlah investasi yang memberikan jaminan kepstian hasil, ada
risiko naik turunnya harga yang akan di pahami dan akan di hadapi investor.
Pada saat menghadapi ketidakpastian harga, penting sekali untuk investor untuk
mengambil keputusan dengan tenang. Jika investor berada dalam kondisi keuangan
yang tidak baik ada kemungkinan investor mengambil keputusan yang salah.
Sebagai ilustrasi, misalnya investor dihadapkan pada kondisi harga saham yang
sedang turun. Pada saat bersamaan, investor tersebut terpaksa menjual reksa
dana karena kekurangan dana untuk membayar total cicilan kartu kreditnya yang
sudah jatuh tempo.
Financial
Check Up perlu didilakukan secara periodik palingt tidak 6 bulan sekali. Selain
itu pada saat investor akan mengambil keputusan keuangan yang sifatnya penting,
seperti mengambil KPR, KTA, pengeluaran dalam jumlah besar, liburan jauh,
pernikahan, dan biaya rumah sakit, lakukanlah Financial Check Up. Jika
kebutuhan bersifat urgen sehingga tidak ada piliha lain, review dilakukan setelah keputusan tersebut di ambil sambil mencari
cara untuk memperbaiki kondisi keuangan agar sehat kembali.
Kesiapan
investasi merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh investor sebelum
berinvestasi. Jangan terburu-buru mengambil keputusan, jngan pula terbuai untuk
berinvestasi hanya karena iming-iming reksa dana tersebut memberikan return yang tinggi dimasa lalu.
Jadi
para investor sebelum melakukan pendaftaran dan pembuatan rekening di reksa
dana sebaiknya memahami terdahulu naik turunnya harga saham di reksa dana agar
tidak salah dalam mengambil keputusan ketika dihadapkan disituasi periode
tertentu. Kesehatan keuangan menjadi kunci utama investor dalam melakukan
investasi saham di reksa dana, selain kesehatan keuangan kesiapan mental
investor juga mempengaruhi kegiatan dalam investasi saham, dimana jika
seandainya investor salah dalam mengambil keputusan maka hasil yang di peroleh
tidak akan sesuai dengan apa yang di inginkan/harapkan.
Dana
yang digunakan untuk berinvestasi saham di sarankan adalah dana lebih dari
biaya tetap bulanan. Karena jika bercampur baur dengan dana yang bersifat tetap
maka akan terjadinya kegelisahan aktivitas investor karena berkurangnya dana
untuk kebutuhan yang bersifat tetap dan
mengakibatkan pinjaman kredit terhadap bank. Maka dari itu investor harus
melakukan Financial Check Up secara rutin agar dapat membuat planing untuk investasi
saham selanjutnya yang akan di lakukan agar hasil yang di dapat sesuai dengan
keinginan yang di inginkan oleh investor.
Berakit-rakit
kehulu,berenang-renang ketepian.
Bikin sehat keuangan dulu, investasi reksa dana kemudian.
Sumber : Rudiayanto.2013.Sukses Financial dengan Reksa Dana.Jakarta:
Gramedia.
Written by : Cintia Rahmawati
Written by : Cintia Rahmawati
0 komentar:
Posting Komentar