Rabu, 30 November 2016

Window Dressing, Harapan Terakhir IHSG Tahun ini

Pada bulan Desember ada fenomena yang sering disebut “Window Dressing” atau “Santa Claus Rally” dimana harga – harga saham dipercaya cenderung mengalami kenaikan di bulan Desember. Untuk membuktikan fenomena tersebut kami mempelajari pergerakan IHSG di Bulan desember sejak tahun 1984 lalu untuk mempelajari secara mendalam mengenai fenomena Window Dressing ini.
Istilah “Window Dressing” diambil dari kata Window atau jendela yang  identik dengan bagian yang terlihat dari luar rumah, dan dressing yang artinya mendekorasi, singkatnya jika kita terjemahkan ke bahasa Indonesia adalah “Mendekorasi Jendela”. Mengapa jendela di dekorasi? Agar rumah “Nampak Bagus” jika dilihat dari luar.
Di akhir tahun perusahaan harus membuat membuat laporan kinerja tahunan. Setiap perusahaan terutapa perusahaan terbuka tentu ingin terlihat memiliki kinerja yang baik di mata investor dan pemegang saham, sehingga beberapa perusahaan  ‘mendekorasi’ sedemikian rupa perusahaannya agar tampil bagus pada laporan tahunan baik secara kinerja perusahaan.
Kondisi yang sama juga terjadi bagi para manajer investasi, reksadana, asuransi, dan para pemain besar lainnya, kinerjatahunan dana kelolaan umumnya selalu dijadikan ‘benchmark’ untuk tahun-tahun sesudahnya, jadi adalah sesuatu yang wajar jika para pemain besar pun berusaha untuk mengerek harga-harga saham yang yang ada di dalam portfolionya.
Terlepas dari apa itu “Window Dressing”, mari kita lihat apakah benar kinerja IHSG cenderung baik di bulan Desember?
Dari grafik di atas kita bisa melihat bahwa sejarah membuktikan bahwa bulan Desember adalah dimana probabilitas kenaikan IHSG jauh lebih tinggi dari bulan-bulan lainnya. Kita bisa melihat bahwa sejak tahun 1998 lalu IHSG hanya sekali mengalami penurunan di bulan Desember, yaitu di tahun 2000 lalu. Dalam 15 tahun terakhir IHSG tidak pernah turun di bulan Desember.
Fakta ini menjadi sangat menarik karena dalam kondisi IHSG saat ini kita bisa melihat adanya potensi cukup besar indeks akan mengalami koreksi yang signifikan dalam waktu dekat. Jadi kemungkinan jatuhnya IHSG dari sudut pandang Foreign Flow. kemungkinan akan ‘dilawan’ oleh effek Window Dressing yang untuk secara historis berpotensi mengangkat IHSG.
Menariknya meskipun memang betul aliran dana asing adalah faktor penggerak utama IHSG, namun kami juga beranggapan bahwa Window Dressing tidak hanya terjadi di Indonesia, artinya investor asing juga memiliki kepentingan untuk menghias portfolionya di akhir tahun.
Melihat adanya 2 kekuatan yang sangat besar tersebut kami memperdalam analisa kami mengenai Window Dressing, kami melihat ini bukan kali pertama IHSG berada dalam kondisi kritis memasuki bulan Desember. Namun kami juga cukup khawatir dengan outflow yang sangat besar yang terjadi di bulan November ini (12.8 Triliyun) yang sejauh ini merupakan Outflow bulanan terbesar sepanjang sejarah IHSG, jadi bisa dibilang potensi penurunan IHSG pada periode Window Dressing saat ini adalah salah satu yang terbesar sepanjang sejarah.
Namun beruntungnya team research kami menemukan satu fakta yang sangat menarik dalam pergerakan IHSG di bulan Desember. Satu fakta yang kemungkinan bisa menggabungkan kekuatan penurunan dari Outflow Foreign Flow saat ini, dan kekuatan kenaikan dari Effect Window Dressing.
Kami menemukan bahwa Effect Window Dressing ternyata tidak terjadi sepanjang bulan Desember, hanya terjadi pada satu sampai 2 minggu terakhir di bulan Desember.
 
Jika kita melihat tabel di atas kita melihat dalam 10 tahun terakhir kinerja IHSG di minggu pertama, dan 2 minggu pertama di bulan Desember terlihat tidak istimewa, sebagai contoh dalam 3 tahun terakhir rata-rata kinerja IHSG di minggu pertama justru negarif, dengan probability kenaikan hanya 67%, dalam 2 minggu pertama bahkan lebih buruk lagi, dimana rata-rata IHSG turun 1.1% dalam 2 minggu pertamanya di bulan Desember.
Jadi melihat pergerakan IHSG pada bulan Desember pada tahun-tahun kebelakang, kami melihat bahwa tidak ada pergerakan yang istimewa dalam 2 minggu pertama di bulan Desember, artinya pergerakan IHSG dalam periode ini tidak berbeda dengan periode-periode lainnya sepanjang tahun.
Fakta sangat menarik kami temukan dalam 2 minggu dan 1 minggu terakhir IHSG di bulan Desember, seperti kita lihat pada tabel di atas dalam periode tersebut IHSG selalu naik dalam 10 tahun terakhir baik dalam periode 2 minggu terakhir, maupun 1 minggu terakhir, kinerja ini jauh lebih baik daripada kinerja-kinerja minggu lainnya sepanjag tahun.
Dari data ini kita bisa menyimpulkan bahwa Effect Window Dressing ternyata hanya terjadi dalam 2 minggu terakhir di IHSG, hal inilah yang bisa menggabungkan 2 kekuatan yang kita bahas di atas, melihat masih ada waktu 3 minggu lagi menuju 2 minggu terakhir di tahun 2016 ini, maka IHSG masih memiliki waktu untuk terkoreksi sambil menetralisir efek outflow besar-besaran dana asing di IHSG, baru setelah itu kemungkinan Investor Asing dan Investor lokal akan bergerak ‘sehati’ merealisasikan efek Window Dressing. Namun tentunya itu sangat dipengaruhi oleh pergerakan investor lokal di akhir bulan November dan awal bulan Desember ini, karena tanpa optimisme investor lokal di awal Desember ini, aksi jual asing tidak bisa terealisasi.

0 komentar:

Posting Komentar