Pada bulan Desember ada fenomena yang sering disebut “Window Dressing” atau “Santa Claus Rally” dimana harga – harga saham dipercaya cenderung mengalami kenaikan di bulan Desember. Untuk membuktikan fenomena tersebut kami mempelajari pergerakan IHSG di Bulan desember sejak tahun 1984 lalu untuk mempelajari secara mendalam mengenai fenomena Window Dressing ini.
Istilah “Window Dressing” diambil dari kata Window atau jendela yang identik dengan
bagian yang terlihat dari luar rumah, dan dressing yang artinya mendekorasi, singkatnya
jika kita terjemahkan ke bahasa Indonesia adalah “Mendekorasi Jendela”. Mengapa
jendela di dekorasi? Agar rumah “Nampak Bagus” jika dilihat dari luar.
Di akhir tahun perusahaan harus membuat
membuat laporan kinerja tahunan. Setiap perusahaan terutapa perusahaan terbuka
tentu ingin terlihat memiliki kinerja yang baik di mata investor dan pemegang
saham, sehingga beberapa perusahaan ‘mendekorasi’ sedemikian rupa
perusahaannya agar tampil bagus pada laporan tahunan baik secara kinerja
perusahaan.
Kondisi yang sama juga terjadi bagi para
manajer investasi, reksadana, asuransi, dan para pemain besar lainnya,
kinerjatahunan dana kelolaan umumnya selalu dijadikan ‘benchmark’ untuk tahun-tahun
sesudahnya, jadi adalah sesuatu yang wajar jika para pemain besar pun berusaha
untuk mengerek harga-harga saham yang yang ada di dalam portfolionya.
Terlepas dari apa itu “Window Dressing”, mari
kita lihat apakah benar kinerja IHSG cenderung baik di bulan Desember?
Dari grafik di atas kita bisa melihat bahwa
sejarah membuktikan bahwa bulan Desember adalah dimana probabilitas kenaikan
IHSG jauh lebih tinggi dari bulan-bulan lainnya. Kita bisa melihat bahwa sejak
tahun 1998 lalu IHSG hanya sekali mengalami penurunan di bulan Desember, yaitu
di tahun 2000 lalu. Dalam 15 tahun terakhir IHSG tidak pernah turun di bulan
Desember.
Fakta ini menjadi sangat menarik karena dalam
kondisi IHSG saat ini kita bisa melihat adanya potensi cukup besar indeks akan
mengalami koreksi yang signifikan dalam waktu dekat. Jadi kemungkinan jatuhnya
IHSG dari sudut pandang Foreign Flow. kemungkinan akan ‘dilawan’ oleh effek
Window Dressing yang untuk secara historis berpotensi mengangkat IHSG.
Menariknya meskipun memang betul aliran dana
asing adalah faktor penggerak utama IHSG, namun kami juga beranggapan bahwa
Window Dressing tidak hanya terjadi di Indonesia, artinya investor asing juga
memiliki kepentingan untuk menghias portfolionya di akhir tahun.
Melihat adanya 2 kekuatan yang sangat besar
tersebut kami memperdalam analisa kami mengenai Window Dressing, kami melihat
ini bukan kali pertama IHSG berada dalam kondisi kritis memasuki bulan
Desember. Namun kami juga cukup khawatir dengan outflow yang sangat besar yang
terjadi di bulan November ini (12.8 Triliyun) yang sejauh ini merupakan Outflow
bulanan terbesar sepanjang sejarah IHSG, jadi bisa dibilang potensi penurunan
IHSG pada periode Window Dressing saat ini adalah salah satu yang terbesar
sepanjang sejarah.
Namun beruntungnya team research kami
menemukan satu fakta yang sangat menarik dalam pergerakan IHSG di bulan
Desember. Satu fakta yang kemungkinan bisa menggabungkan kekuatan penurunan
dari Outflow Foreign Flow saat ini, dan kekuatan kenaikan dari Effect Window Dressing.
Kami menemukan bahwa Effect Window Dressing
ternyata tidak terjadi sepanjang bulan Desember, hanya terjadi pada satu sampai
2 minggu terakhir di bulan Desember.
Jika kita melihat tabel di atas kita melihat
dalam 10 tahun terakhir kinerja IHSG di minggu pertama, dan 2 minggu pertama di
bulan Desember terlihat tidak istimewa, sebagai contoh dalam 3 tahun terakhir
rata-rata kinerja IHSG di minggu pertama justru negarif, dengan probability
kenaikan hanya 67%, dalam 2 minggu pertama bahkan lebih buruk lagi, dimana
rata-rata IHSG turun 1.1% dalam 2 minggu pertamanya di bulan Desember.
Jadi melihat pergerakan IHSG pada bulan
Desember pada tahun-tahun kebelakang, kami melihat bahwa tidak ada pergerakan
yang istimewa dalam 2 minggu pertama di bulan Desember, artinya pergerakan IHSG
dalam periode ini tidak berbeda dengan periode-periode lainnya sepanjang tahun.
Fakta sangat menarik kami temukan dalam 2
minggu dan 1 minggu terakhir IHSG di bulan Desember, seperti kita lihat pada
tabel di atas dalam periode tersebut IHSG selalu naik dalam 10 tahun terakhir
baik dalam periode 2 minggu terakhir, maupun 1 minggu terakhir, kinerja ini
jauh lebih baik daripada kinerja-kinerja minggu lainnya sepanjag tahun.
Dari data ini kita bisa menyimpulkan bahwa
Effect Window Dressing ternyata hanya terjadi dalam 2 minggu terakhir di IHSG,
hal inilah yang bisa menggabungkan 2 kekuatan yang kita bahas di atas, melihat
masih ada waktu 3 minggu lagi menuju 2 minggu terakhir di tahun 2016 ini, maka
IHSG masih memiliki waktu untuk terkoreksi sambil menetralisir efek outflow
besar-besaran dana asing di IHSG, baru setelah itu kemungkinan Investor Asing
dan Investor lokal akan bergerak ‘sehati’ merealisasikan efek Window Dressing.
Namun tentunya itu sangat dipengaruhi oleh pergerakan investor lokal di akhir
bulan November dan awal bulan Desember ini, karena tanpa optimisme investor
lokal di awal Desember ini, aksi jual asing tidak bisa terealisasi.
Sumber : http://www.creative-trader.com/
0 komentar:
Posting Komentar