Selasa, 13 Desember 2016

Menabung dalam Bentuk Saham Ternyata Menguntungkan

           Konsep menyisihkan sejumlah uang untuk disimpan demi memenuhi suatu kebutuhan atau keperluan mendadak tentu sudah tidak asing lagi. Dulu, orang kerap menabung di celengan, di bawah bantal, ataupun di lemari, hingga kini hampir semua orang sudah menabung di bank. Tapi, sadarkah Anda, bunga yang kita dapatkan dengan menabung di bank tidak berbanding lurus dengan inflasi yang terjadi setiap tahunnya, sehingga jika dibandingkan dengan kenaikan harga barang dan jasa, uang yang kita tabung di bank sebenarnya justru mengalami penurunan nilai.
Sedangkan, investasi dapat diartikan sebagai sebuah upaya, baik dalam bentuk materi, tenaga, atau waktu, yang dilakukan pada saat ini, untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Berbicara mengenai investasi dalam bentuk materi, nilai yang kita investasikan seiring dengan berjalannya waktu akan bertumbuh melebihi modal awalnya jika dilakukan secara bijak. Sehingga, investasi berpotensi memberikan keuntungan yang lebih besar jika dibandingkan dengan tabungan konvensional.

Bagi masyarakat awam, investasi saham kerap dikaitkan dengan dana besar dan tingkat kesulitan yang tinggi. Tak heran bila instrumen investasi yang satu ini belum banyak di lirik publik secara luas. Persoalan inilah yang coba dicarikan solusinya oleh Bursa Efek Indonesia. Sejak akhir tahun lalu, BEI menggulirkan program ‘Yuk Nabung Saham’, yang dimaksudkan untuk memperkenalkan saham kepada masyarakat luas. Meskipun sudah diresmikan, ternyata banyak pertanyaan yang muncul seperti apa langkah konkret menabung saham? Lalu tentu pertanyaan berikutnya adalah apakah memang menabung saham itu menguntungkan?
Apakah Anda menabung uang di bank? Bila ya, sebenarnya sama saja dengan menabung saham. Anda bebas menabung di bank dengan nominal yang Anda tentukan sendiri, sementara dalam menabung saham Anda tidak menabung dalam bentuk uang melainkan tabungan uang Anda dikonversikan menjadi saham tertentu.
Terdapat begitu banyak bank untuk menabung uang dan setiap bank memiliki promosi serta keunggulan masing-masing, bukan? Demikian juga dengan menabung saham. Anda juga dibebaskan untuk memilih saham apa yang akan ditabung. Setidaknya terdapat 529 saham per November 2015 di Bursa Efek Indonesia dan Anda bebas menentukan saham manakah yang ingin dijadikan alat untuk menabung.
Memilih saham sedikit berbeda dengan memilih bank. Karena kita harus memilih perusahaan yang terdaftar dan tidak. Perusahaan yang terdaftar di bursa memiliki saham yang berperforma bagus. Sehingga, kita perlu memilih perusahaan yang baik untuk bisa dimiliki dan dibeli sahamnya sebagai tabungan saham kita.
Jadi, bagaimana dengan keuntungan dalam menabung saham? Caranya sangat mudah. Misalnya kita sepakat untuk menabung saham sebanyak 1 lot bernilai 500 lembar, maka setiap bulan kita membeli sebuah saham dengan banyaknya adalah 1 lot. Di sini 1 lot dianggap sama dengan 500 lembar meskipun saat ini 1 lot 100 lembar karena 10 tahun yang lalu pecahan saham di Bursa Efek Indonesia adalah 500 lembar per lot.


Dalam 10 tahun terakhir bila kita berinvestasi (menabung saham) dengan membeli 1 lot tiap awal bulan, maka hingga November 2015 kita akan mendapatkan pertumbuhan dana dari tabungan saham sebagai berikut:
Nama Saham
Menabung
Hasil
UNTR
923,002,147
1,092,000,000
ASII
2,720,100,000
3,495,000,000
JSMR
250,385,000
298,800,000
UNVR
1,019,137,500
2,220,000,000
433,987,500
621,000,000
KLBF
105,442,500
85,200,000
BSDE
47,938,239
71,200,000

Misalnya Anda membeli saham United Tractor (UNTR) selama 10 tahun (120 bulan) di mana setiap bulan membeli 1 lot maka Anda membutuhkan dana total sebesar 923 juta dan hasil yang kita dapatkan adalah Rp 1.093.000.000. Atau hanya sebesar 18 persen dalam 10 tahun. Ini adalah kondisi aktual di mana Anda juga perlu mengetahui bahwa di tahun 2015 saham di Indonesia sedang mengalami penurunan, dimana inilah grafik harga dari saham UNTR:
http://assets.kompas.com/data/photo/2015/12/05/0850383UNTR-2340x340.jpgist
Pergerakan saham UNTR
Menarik menurut saya, karena dengan berinvestasi di saham, tanpa Anda perlu memahami naik dan turunnya pasar secara spesifik pun, ternyata Anda mendapatkan keuntungan sebesar 18 persen pada saat pasar mengalami penurunan!

Tak hanya sampai di situ. Anda juga mendapatkan pembagian keuntungan perusahaan atau dividen sebesar Rp 199.000.000 dari saham UNTR yang Anda miliki di luar keuntungan 18 persen yang telah kita perhitungkan!
Bagaimana bila Anda memiliki saham UNTR dan dalam kondisi pasar mengalami kenaikan terus menerus? Coba Anda lihat hasil investasi dari saham UNTR selama 10 tahun, menarik bukan?

Selamat menabung saham!

Salam investasi untuk Indonesia!


SUMBER :






AUTHOR:
Rani Gracia

0 komentar:

Posting Komentar