Konsep menyisihkan sejumlah uang untuk
disimpan demi memenuhi suatu kebutuhan atau keperluan mendadak tentu sudah
tidak asing lagi. Dulu, orang kerap menabung di celengan, di bawah bantal,
ataupun di lemari, hingga kini hampir semua orang sudah menabung di bank. Tapi,
sadarkah Anda, bunga yang kita dapatkan dengan menabung di bank tidak
berbanding lurus dengan inflasi yang terjadi setiap tahunnya, sehingga jika
dibandingkan dengan kenaikan harga barang dan jasa, uang yang kita tabung di
bank sebenarnya justru mengalami penurunan nilai.
Sedangkan, investasi dapat diartikan sebagai
sebuah upaya, baik dalam bentuk materi, tenaga, atau waktu, yang dilakukan pada
saat ini, untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Berbicara
mengenai investasi dalam bentuk materi, nilai yang kita investasikan seiring
dengan berjalannya waktu akan bertumbuh melebihi modal awalnya jika dilakukan
secara bijak. Sehingga, investasi berpotensi memberikan keuntungan yang lebih
besar jika dibandingkan dengan tabungan konvensional.
Bagi masyarakat awam, investasi saham kerap dikaitkan dengan
dana besar dan tingkat kesulitan yang tinggi. Tak heran bila instrumen
investasi yang satu ini belum banyak di lirik publik secara luas. Persoalan
inilah yang coba dicarikan solusinya oleh Bursa Efek Indonesia. Sejak akhir
tahun lalu, BEI menggulirkan program ‘Yuk Nabung Saham’, yang dimaksudkan untuk
memperkenalkan saham kepada masyarakat luas. Meskipun sudah diresmikan,
ternyata banyak pertanyaan yang muncul seperti apa langkah konkret menabung
saham? Lalu tentu pertanyaan berikutnya adalah apakah memang menabung saham itu
menguntungkan?
Apakah Anda menabung uang di bank? Bila ya, sebenarnya sama
saja dengan menabung saham. Anda bebas menabung di bank dengan nominal yang
Anda tentukan sendiri, sementara dalam menabung saham Anda tidak menabung dalam
bentuk uang melainkan tabungan uang Anda dikonversikan menjadi saham tertentu.
Terdapat begitu banyak bank untuk
menabung uang dan setiap bank memiliki promosi serta keunggulan masing-masing,
bukan? Demikian juga dengan
menabung saham. Anda juga dibebaskan untuk memilih saham apa yang akan
ditabung. Setidaknya terdapat 529 saham per November 2015 di Bursa Efek
Indonesia dan Anda bebas menentukan saham manakah yang ingin dijadikan alat
untuk menabung.
Memilih saham sedikit berbeda dengan
memilih bank. Karena kita harus memilih perusahaan yang terdaftar dan tidak. Perusahaan
yang terdaftar di bursa memiliki saham yang berperforma bagus. Sehingga, kita perlu memilih
perusahaan yang baik untuk bisa dimiliki dan dibeli sahamnya sebagai tabungan
saham kita.
Jadi, bagaimana dengan keuntungan
dalam menabung saham? Caranya sangat mudah. Misalnya
kita sepakat untuk menabung saham sebanyak 1 lot bernilai 500 lembar, maka
setiap bulan kita membeli sebuah saham dengan banyaknya adalah 1 lot. Di sini 1
lot dianggap sama dengan 500 lembar meskipun saat ini 1 lot 100 lembar karena
10 tahun yang lalu pecahan saham di Bursa Efek Indonesia adalah 500 lembar per lot.
Dalam 10 tahun terakhir bila kita
berinvestasi (menabung saham) dengan membeli 1 lot tiap awal bulan, maka hingga
November 2015 kita akan mendapatkan pertumbuhan dana dari tabungan saham
sebagai berikut:
Nama Saham
|
Menabung
|
Hasil
|
UNTR
|
923,002,147
|
1,092,000,000
|
ASII
|
2,720,100,000
|
3,495,000,000
|
JSMR
|
250,385,000
|
298,800,000
|
UNVR
|
1,019,137,500
|
2,220,000,000
|
433,987,500
|
621,000,000
|
|
KLBF
|
105,442,500
|
85,200,000
|
BSDE
|
47,938,239
|
71,200,000
|
Misalnya Anda membeli saham United
Tractor (UNTR) selama 10 tahun (120 bulan) di mana setiap bulan membeli 1 lot
maka Anda membutuhkan dana total sebesar 923 juta dan hasil yang kita dapatkan
adalah Rp 1.093.000.000. Atau hanya sebesar 18 persen dalam 10 tahun. Ini
adalah kondisi aktual di mana Anda juga perlu mengetahui bahwa di tahun 2015
saham di Indonesia sedang mengalami penurunan, dimana inilah grafik harga dari
saham UNTR:
ist
Pergerakan saham UNTR
Menarik menurut saya, karena dengan
berinvestasi di saham, tanpa Anda perlu memahami naik dan turunnya pasar secara
spesifik pun, ternyata Anda mendapatkan keuntungan sebesar 18 persen pada saat
pasar mengalami penurunan!
Tak hanya sampai di situ. Anda juga
mendapatkan pembagian keuntungan perusahaan atau dividen sebesar Rp 199.000.000
dari saham UNTR yang Anda miliki
di luar keuntungan 18 persen yang telah kita perhitungkan!
Bagaimana bila Anda memiliki saham
UNTR dan dalam kondisi pasar mengalami kenaikan terus menerus? Coba Anda lihat
hasil investasi dari saham UNTR
selama 10 tahun, menarik bukan?
Selamat menabung saham!
Salam investasi untuk Indonesia!
SUMBER :
AUTHOR:
Rani Gracia
0 komentar:
Posting Komentar