Tiga emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia telah menggunakan
seluruh dana hasil penawaran umum. Tiga emiten tersebut yaitu PT Bumi Serpong
Damai Tbk (BSDE), PT Equity Development Investment Tbk(GSMF) dan PT Nusa Raya
Cipta Tbk (NRCA).
Direktur Bumi Serpong Damai, Hermawan Wijaya dalam keterangan tertulis,
Senin (9/1) menyampaikan perusahaannya telah meraup uang sebanyak Rp 650 miliar
dari hasil penawaran umum berkelanjutan. Hasil bersih setelah dikurangi biaya
emisi menjadi Rp 639,6 miliar.Menurutnya, dana ini digunakan untuk tiga hal,
pertama dialokasikan untuk pembelian tanah di areal pengembangan BSD City
sebesar Rp 247,7 miliar atau setara 38,7%.
Sedangkan dana sebesar Rp 256,8 miliar atau setara 40,1% itu digunakan
untuk pembangunan proyek perumahan, komersial, perkantoran dan infrastruktur.
“Untuk modal kerja sebesar Rp 135 miliar. Sedangkan, Presiden Direktur Equity
Development Investment M. Zulkifli AS menyampaikan hasil bersih dana yang
terkumpul dari hasil penawaran umum terbatas IV yaitu Rp 242,6 miliar. Dana ini
hamper seluruhnya dialokasikan untuk mempertahankan kepemilikan di Bank Ganesha
sebesar 29,86% setelah melakukan IPO yaitu sebesar Rp 235,5 miliar. “Sisanya
tinggal Rp 7,1 miliar,” katanya. Kemudian untuk PT Nusa Raya Cipta berhasil
mengumpulkan dana sebesar Rp 249,5 miliar dari hasil penawaran umum.
Corporate Secretary NRCA Firman A Lubis menyampaikan dana yang
dikumpulkan dialokasikan untuk modal kerja di antaranya yaitu untuk Ciputra
World II sebesar Rp 49,9 miliar, untuk Parahyangan Residence sebesar Rp 24,9
miliar dan modal kerja untuk Tol Cikampek – Palimanan sebesar Rp 112,3 miliar.
“Untuk belanja modal dialokasikan sebesar Rp 62,3 miliar,” paparnya.
Saat ini BEI membagi emiten dalam sembilan sektor. Kesembilan sektor itu
di antaranya sektor pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka
industri dan industri barang konsumsi. Lalu ada sektor properti real estate dan
konstruksi bangunan, infrastruktur utilitas dan transportasi, keuangan, serta
perdagangan, jasa dan investasi.
BEI akan menambah sektor-sektor di bursa. Tapi, masih belum jelas ada
berapa sektor lagi yang akan ditambahkan. "Jika dihitung saat ini indeks
di Badan Pusat Statistik ada 16 sektor, bisa ikut sana atau kami buat kategori
baru," ungkap Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Jumat
(6/1).
Hingga kini, otoritas BEI belum menjelaskan, sektor mana yang akan
dipecah dan ditambahkan jadi sektor baru. Samsul menegaskan, Bursa akan
mempercepat realisasi kebijakan penambahan sektor saham. "Kemungkinan pada
kuartal pertama tahun ini," ungkap Samsul.
Riset Universal Broker Indonesia berpendapat, bagi para trader kebijakan
penambahan sektor saham sejatinya tidak terlalu berpengaruh. Namun, hal
tersebut bisa berpengaruh positif bagi para fund manager.
Manfaat lain yang mungkin bisa diambil, BEI tentu akan melakukan
pengelompokan ulang. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh otoritas untuk mengecek
ulang saham yang telah terdaftar saat ini. Sebab, menurut Satrio, saat ini ada
beberapa perusahaan yang masih berada di sektor yang salah atau berganti
sektor.
Written By Cintia Rahmawati
0 komentar:
Posting Komentar