Minggu, 15 Januari 2017

Tiga emiten telah serap dana penawaran umum serta BEI akan tambah jumlah sektor saham

       Tiga emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia telah menggunakan seluruh dana hasil penawaran umum. Tiga emiten tersebut yaitu PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Equity Development Investment Tbk(GSMF) dan PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA).
Direktur Bumi Serpong Damai, Hermawan Wijaya dalam keterangan tertulis, Senin (9/1) menyampaikan perusahaannya telah meraup uang sebanyak Rp 650 miliar dari hasil penawaran umum berkelanjutan. Hasil bersih setelah dikurangi biaya emisi menjadi Rp 639,6 miliar.Menurutnya, dana ini digunakan untuk tiga hal, pertama dialokasikan untuk pembelian tanah di areal pengembangan BSD City sebesar Rp 247,7 miliar atau setara 38,7%.
Sedangkan dana sebesar Rp 256,8 miliar atau setara 40,1% itu digunakan untuk pembangunan proyek perumahan, komersial, perkantoran dan infrastruktur. “Untuk modal kerja sebesar Rp 135 miliar. Sedangkan, Presiden Direktur Equity Development Investment M. Zulkifli AS menyampaikan hasil bersih dana yang terkumpul dari hasil penawaran umum terbatas IV yaitu Rp 242,6 miliar. Dana ini hamper seluruhnya dialokasikan untuk mempertahankan kepemilikan di Bank Ganesha sebesar 29,86% setelah melakukan IPO yaitu sebesar Rp 235,5 miliar. “Sisanya tinggal Rp 7,1 miliar,” katanya. Kemudian untuk PT Nusa Raya Cipta berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 249,5 miliar dari hasil penawaran umum.
Corporate Secretary NRCA Firman A Lubis menyampaikan dana yang dikumpulkan dialokasikan untuk modal kerja di antaranya yaitu untuk Ciputra World II sebesar Rp 49,9 miliar, untuk Parahyangan Residence sebesar Rp 24,9 miliar dan modal kerja untuk Tol Cikampek – Palimanan sebesar Rp 112,3 miliar. “Untuk belanja modal dialokasikan sebesar Rp 62,3 miliar,” paparnya.
Saat ini BEI membagi emiten dalam sembilan sektor. Kesembilan sektor itu di antaranya sektor pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri dan industri barang konsumsi. Lalu ada sektor properti real estate dan konstruksi bangunan, infrastruktur utilitas dan transportasi, keuangan, serta perdagangan, jasa dan investasi.
BEI akan menambah sektor-sektor di bursa. Tapi, masih belum jelas ada berapa sektor lagi yang akan ditambahkan. "Jika dihitung saat ini indeks di Badan Pusat Statistik ada 16 sektor, bisa ikut sana atau kami buat kategori baru," ungkap Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Jumat (6/1).
Hingga kini, otoritas BEI belum menjelaskan, sektor mana yang akan dipecah dan ditambahkan jadi sektor baru. Samsul menegaskan, Bursa akan mempercepat realisasi kebijakan penambahan sektor saham. "Kemungkinan pada kuartal pertama tahun ini," ungkap Samsul.
Riset Universal Broker Indonesia berpendapat, bagi para trader kebijakan penambahan sektor saham sejatinya tidak terlalu berpengaruh. Namun, hal tersebut bisa berpengaruh positif bagi para fund manager.
Manfaat lain yang mungkin bisa diambil, BEI tentu akan melakukan pengelompokan ulang. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh otoritas untuk mengecek ulang saham yang telah terdaftar saat ini. Sebab, menurut Satrio, saat ini ada beberapa perusahaan yang masih berada di sektor yang salah atau berganti sektor.



Written By Cintia Rahmawati


0 komentar:

Posting Komentar