Jumat, 23 Desember 2016

Peredaran Rupiah di Perbatasan Bisa Genjot Ekonomi



Bank Indonesia terus berupaya meningkatkan penggunaan rupiah yang layak edar di wilayah perbatasan. Salah satu langkah yang dilakukan dengan meningkatkan program kas keliling. Upaya Bank Indonesia ini dinilai sangat positif, bahkan dengan peningkatan penggunaan rupiah yang layak di wilayah perbatasa, dapat meningkatkan ekonomi wilayah perbatasan itu sendiri.
Dalam wilayah perbatasan, ada yang bertransaksi dengan dua mata uang, namun jika rupiah semakin banyak yang beredar, berarti nilai rupiah akan semakin kuat dan bisa meningkatkan ekonomi secara tidak langsung.
Tidak hanya itu, dengan semakin banyaknya masyarakat perbatasan menggunakan rupiah, maka neraca perdagangan di wilayah yang bersangkutan itu dapat tercatat dengan baik. Dengan begitu bisa menjadikan dasar potensi ekonomi di wilayah tersebut.
Demi meningkatkan penguatan penggunaan rupiah di wilayah perbatasan, Bank Indonesia salah satunya melalui Kantor Perwakilan (KPW) Kalimantan Barat akan meningkatkan jumlah kas keliling.
Kepala perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat Dwi Suslamanto menjelaskan yahun ini Bank Indonesia KPW Kalbar juga telah menyelenggarakan 13 kas keliling di 13 lokasi yang berbeda dengan jumlah yang sudah diedarkan mencapai Rp 29 miliar.
Tak hanya mengandalkan kas keliling, Bank Indonesia juga telah bekerja sama dengan Bank Kalimantan Barat dalam menyelenggarakan kas titipan. Dengan program ini maka BI bisa menitipkan sejumlah Rupiah yang layak edar untuk bisa di distribusikan ke warga perbatasan.
Selama 2016 sendiri, BI telah melaksanakan program kas keliling yang salah satunya bertujuan menggantikan uang lusuh dan tak layak edar di seluruh provinsi terutama wilayah perbatasan terluar. Hal ini juga akan terus dilakukan oleh bank sentral sebagai upaya menjaga kedaulatan bangsa.

0 komentar:

Posting Komentar