Bank
Indonesia terus berupaya meningkatkan penggunaan rupiah yang layak edar di
wilayah perbatasan. Salah satu langkah yang dilakukan dengan meningkatkan
program kas keliling. Upaya Bank Indonesia ini dinilai sangat positif, bahkan
dengan peningkatan penggunaan rupiah yang layak di wilayah perbatasa, dapat
meningkatkan ekonomi wilayah perbatasan itu sendiri.
Dalam
wilayah perbatasan, ada yang bertransaksi dengan dua mata uang, namun jika
rupiah semakin banyak yang beredar, berarti nilai rupiah akan semakin kuat dan
bisa meningkatkan ekonomi secara tidak langsung.
Tidak
hanya itu, dengan semakin banyaknya masyarakat perbatasan menggunakan rupiah,
maka neraca perdagangan di wilayah yang bersangkutan itu dapat tercatat dengan
baik. Dengan begitu bisa menjadikan dasar potensi ekonomi di wilayah tersebut.
Demi
meningkatkan penguatan penggunaan rupiah di wilayah perbatasan, Bank Indonesia
salah satunya melalui Kantor Perwakilan (KPW) Kalimantan Barat akan meningkatkan
jumlah kas keliling.
Kepala
perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat Dwi Suslamanto menjelaskan yahun ini
Bank Indonesia KPW Kalbar juga telah menyelenggarakan 13 kas keliling di 13
lokasi yang berbeda dengan jumlah yang sudah diedarkan mencapai Rp 29 miliar.
Tak
hanya mengandalkan kas keliling, Bank Indonesia juga telah bekerja sama dengan
Bank Kalimantan Barat dalam menyelenggarakan kas titipan. Dengan program ini
maka BI bisa menitipkan sejumlah Rupiah yang layak edar untuk bisa di
distribusikan ke warga perbatasan.
Selama
2016 sendiri, BI telah melaksanakan program kas keliling yang salah satunya
bertujuan menggantikan uang lusuh dan tak layak edar di seluruh provinsi
terutama wilayah perbatasan terluar. Hal ini juga akan terus dilakukan oleh bank
sentral sebagai upaya menjaga kedaulatan bangsa.
0 komentar:
Posting Komentar