Perwakilan Galeri Investasi (GI) dan Komunitas Studi Pasar Modal (KSPM) dari Universitas Gunadarma pada acara Capital Market Community Gathering 2017 Hari Pertama
Keseruan semakin terasa ketika waktu istirahat siang usai. Itu tandanya acara memasuki sesi team building yang mewajibkan setiap delegasi mengenakan kaos hitam bertuliskan “walfare is everyone’s rights let’s make it happen” yang telah dibagikan oleh panitia sebelumnya. Panitia yang berbaju kuning pun menginstruksikan agar para delegasi segera berkumpul di area main-hall untuk membuat barisan. Awalnya hanya untuk sekadar bergoyang ala chicken dance. Namun ketegangan baru muncul ketika para delegasi diminta membuat beberapa kelompok kecil seraya menyebutkan nama anggota kelompok tersebut. Karena jika tidak bisa mengikuti aturan, maka naik ke atas panggung dan bergoyang menjadi hukumannya.
Tak berhenti sampai disitu. Kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari sepuluh orang delegasi tadi masih harus menyelesaikan misi agar dapat memperoleh gelar tim terbaik dalam sesi team building siang itu. Misi pertama adalah menebak satu kata yang berhubungan dengan saham. Klunya berupa huruf-huruf yang telah disediakan pada selembar kerta. Lalu peserta diminta untuk menghilangkan “dua huruf”. Jika belum berhasil menebak, maka tim tidak boleh melanjutkan misi kedua.
Sontak saja, akal dan instuisi setiap anggota tim menjadi terbebani. Karena waktu yang ada akan terus terbuang percuma apabila tim tidak dapat menemukan kata yang tepat. Setelah beberapa menit berlalu, salah tim nomor 15 yang pertama menuju panggung untuk memberikan hasil kerja tim mereka. Ternyata dari susunan huruf “A-H-D-U-F-U-B-R-U-A-N-E-G-T-N” jawabannya adalah “BANTENG” dengan menghilangkan unsur “DUAHURUF”. Barulah tim tersebut layak untuk melanjutkan misi berikutnya.
Di misi kedua sekaligus misi puncak ini, tim harus mendapatkan cap stempel dan tanda tangan dari panitia di setiap spot permainan sebagai tanda telah menyelesaikan tugas dengan baik. Total ada empat spot permainan sebelum tim berfoto dengan patung Banteng. Yaitu cookies, pyramid, labirin, dan lego land. Di spot cookies, tiga orang dari setiap tim harus berhasil memasukan biskuit yang berada dari atas dahi hingga masuk ke dalam mulut. Sehingga rasa tegang bercampur tawa melihat ekspresi peserta yang mencoba permainan itu, menjadi memori yang tek terlupakan di spot ini.
Kedua adalah labirin. Permainan ini pun tak kalah menegangkan. Karena bukan hanya kemampuan individu yang diutamakan. Melainkan juga kerjasama mengikuti arahan satu orang pimpinan untuk menggiring bola pingpong masuk ke dalam lubang di ujung meja labirin yang digantungkan ke leher setiap peserta. Jika berhasil menyelesaikan permainan ini, maka tim bisa melanjutkan ke permainan ketiga yaitu pyramid. Permainan ini membutuhkan daya konsentrasi tinggi. Sebab tim perlu memikirkan strategi dalam menyusun gelas kosong menjadi berbentuk susunan segitiga.
Tim Nomor 15 yang Telah Menyelesaikan Misi dengan Berfoto di Depan Patung Banteng
Barulah ketika permainan ketiga ini dapat diselesaikan dengan baik, tim diberikan persetujuan untuk menuntaskan permainan di spot terakhir berupa lego land. Dalam permainan lego land, tim hanya perlu merangkai lego sesuai dengan gambar yang telah disediakan oleh panitia. Sebagai misi pamungkas, tim yang telah berhasil melalui ke-empat spot permainan tersebut, diminta untuk berfoto di depan patung Banteng tanda menyelesaikan misinya.
Di setiap pertandingan, pasti terdapat tim yang menang dan tim yang masih harus mencoba untuk menang. Adapaun tim yang berhak menjadi tim terbaik dalam sesi team building kali ini adalah tim nomor 20, SELAMAT!!!
Hari pertama berlalu, kegiatan pun dilanjutkan pada hari kedua……
Waktu menunjukkan pukul 05.30 WIB dan peserta Stock Code Fun Walk 2017 telah memadati start area di sekitar gedung Bursa Efek Indonesia untuk melakukan registrasi. Berbagai macam institusi berkumpul di tempat tersebut. Dari mulai rombongan emiten, perusahaan sekuritas dan dana pensiun, karyawan bursa, hingga komunitas pasar modal dari seluruh Indonesia pada Minggu (13/8) kemarin. Tujuan utamanya tak lain adalah menyaksikan peresmian ikon Banteng Wulung di halaman PT. Bursa Efek Indonesia. Sayangnya, Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan meresmikan ikon baru bursa tersebut berhalangan hadir. Sehingga hanya tampak Menko Perekonomian, Darmin Nasution dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang mewakili pemerintah.
Satu jam berselang, parade Fun Walk HUT Pasar Modal ke-40 dimulai. Komunitas investor pasar modal seluruh Indonesia pun tak henti-henti menggaungkan yel-yel serta lagu kampanye Yuk Nabung Saham. Meski harus berjalan sejauh lima kilometer dengan memutar di u-turn Ratu Plaza dan menjajal Simpang Susun Semanggi. Para peserta tetap semangat menunjukkan jiwa muda mereka. Sampai setelah memasuki finish area, para peserta dipersilahkan untuk istirahat sejenak dengan menikmati snack yang telah disediakan.
Deklarasi Generasi Investasi di Area Banteng Wulung
Acara pun dilanjutkan dengan deklarasi generasi investasi. Delegasi dari setiap komunitas pasar modal di seluruh Indonesia diminta untuk melingkar di ikon Banteng Wulung berada. Kemudian Rahmat Hidayat asal Universitas MH. Thamrin memimpin deklarasi yang juga dihadiri oleh Direktur Utama PT. Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio serta Direktur, Nicky Hogan. Prosesi tersebut berlangsung khidmat. Lalu acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama sebagai penutup rangkaian acara Capital Market Community Gathering 2017.
Author: Bayu Cahyadiputra
0 komentar:
Posting Komentar